Sagbo, Sang Politikus Tanpa Pamrih ( Salut)

Di Rusia, kehadiran orang kulit hitam masih sering menjadi sasaran tindakan rasialis. Menurut Moscow Protestant Chaplaincy Task Force, sebuah lembaga advokasi di negeri itu, tahun 2009 saja ada sebanyak 49 tindakan rasialis terhadap warga kulit hitam.
Jean Gregoire Sagbo, warga Rusia keturunan Benin, pernah juga mengalami hal itu. Kejadiannya berlangsung beberapa tahun lalu ketika ia pertama kali tinggal di Novozavidovo, kota kecil sekitar 100 km sebelah utara Moskwa. Anaknya yang saat itu berusia 4 tahun mendapat penghindaan dari remaja di kota tersebut. Sagbo dengan marah mengejar remaja itu. Dan rupanya tindakan mengejar remaja itu didukung para tetangganya yang tak setuju tindakan rasialis ada di kotanya. Sejak saat itu Sagbo makin kerasan tinggal di Novozavidovo karena merasa diakui sebagai bagian dari Rusia meksi ia berkulit hitam.
Kini tak hanya warga kota itu yang mengenal Sagbo. Bahkan mungkin seluruh warga Rusia mengenalnya. Maklum pekan ini ia jadi berita besar karena menjadi orang kulit hitam pertama yang terpilih menjadi anggota dewan kota di Rusia. Meskipun hanya dewan kota, terpilihnya seorang kelahiran Afrika yang sudah bermukim di Rusia selama 23 tahun (sejak ia kuliah di Moskwa) tetap menjadi tonggak sejarah baru Rusia. Sagbo menjadi orang kulit hitam pertama yang terjun ke dunia politik di Rusia.

Pantas Jadi Teladan
Sagbo sendiri sebenarnya tak menyukai dirinya terjun ke dunia politik. Istrinya pun (seorang kulit putih keturunan asli Novozavidovo) yang kini telah memberinya dua orang anak juga tak menghendaki suaminya terjun ke dunia politik. Namun warga kota itu justru memintanya menjadi salah satu dewan kota. Alasan warga karena sifat Sagbo yang pantas jadi teladan.
"Meski pun ia berkulit hitam, ada jiwa Rusia di dalamnya," ujar politikus Vyacheslav Arakelov. "Tak mungkin ia peduli pada lingkungan tempatnya tinggal jika ia bukan seorang Rusia!"
Kehadiran Sagbo memang kelihatan di sana. Di apartemennya, ia terkenal rajin memelihara kepentingan bersama. Seringkali ketika ia melihat jalanan rusak, ia memperbaikinya sendiri bahkan tak peduli jika ia harus mengeluarkan uang sendiri. Ia juga membersihkan pintu masuk ke apartemennya dan bahkan menanam bunga untuk memelihara keindahan tempat tinggalnya.
Sepuluh tahun lalu ia menggagas kegiatan yang lebih besar dengan mengajak warga kota untuk memunguti sampah di jalan-jalan. Kegiatan itu kini bahkan sudah menjadi kegiatan tahunan warga kota Novozavidovo. Di lain waktu ia mengumpulkan sumbangan warga untuk memperbaiki sekolah taman kanak-kanak dan sukses.
Kegiatan-kegiatan tanpa pamrih itulah yang mengundang banyak simpati warga dan menghendakinya menjadi wakil mereka di dewan kota. Karena desakan warga itu Sogba tak bisa menolak, akhirnya ia terpilih juga bulan Juli 2010 ini menjadi warga kulit hitam pertama yang berkiprah di percaturan politik Rusia.

"Obama Rusia"
Gara-gara ini Sagbo banyak disebut-sebut sebagai "Obama Rusia" yang disangkalnya habis-habisan. "Obama memang berkulit hitam, saya juga berkulit hitam namun situasi kami berbeda," katanya.
Di dewan kota, Sagbo mengaku tak digaji. Sedangkan penghidupannya ia dapatkan dari profesinya sebagai agen properti dari sebuah konglomerat Rusia. Jadi, benar-benar pengabdian politiknya tanpa pamrih.
 Terimakasih : pak andriewongso


Category Article
Bagikan Artikel ini ke teman Anda...!!!

What's on Your Mind...

Silahkan Berkomentar dengan sopan, hindari kata-kata kotor, sara dan spam.
Semoga Bermanfaat.

Powered by Blogger.