Bunga Raksasa dalam Rancangan Alexis Mabille Couture
MARCEL Proust, seorang novelis asal Perancis pernah berkata, “Hanya wanita yang tidak tahu cara berbusana yang takut bermain warna”. Desainer asal Perancis, Alexis Mabille, membuktikan ucapan ini dalam peragaan busananya di ajang Paris Couture Week 2012 beberapa waktu lalu.
Bagi Mabille, kekuatan warna dapat bertransformasi menjadi energi sebagai terapi bagi psikis. Kekuatan warna bagi karakter dan penampilan ditunjukkan dalam deretan busana monokrom, dengan satu jenis warna dari kepala sampai kaki. Mabille menampilkan berbagai gradasi warna, mulai dari warna merah yang paling terang sampai biru yang paling pucat.
Warna-warna berani dalam busana rancangannya melebur dengan rias wajah model yang dioles dengan warna senada dan diakhiri dengan ornamen bunga berukuran jumbo di kepala.
Seperti dilansir Style.com, koleksi busana haute couture ini terinspirasi dari sosok Lisa Fonssagrives, supermodel asal Swedia yang ngetop di era ‘30an hingga ‘50an. Mabille terpesona dengan foto Fonssagrives yang sedang berjemur di pantai dengan wajah yang berwarna kemerahan, hasil pantulan sinar matahari yang menembus payung di atas kepalanya.
Jika biasanya pakaian berkonsep haute couture dinilai rumit dan jarang digunakan, tidak bagi Mabille. Desainer yang pernah bekerja sama dengan John Galliano itu menciptakan kreasi couture yang dapat digunakan di banyak kesempatan.
“Inilah couture yang benar-benar dapat Anda gunakan, tanpa mengurangi sentuhan couture di dalamnya,” pungkas Mabille.
(rere/gur)