Chapter 3, Cabling


 

Jaringan komputer membutuhkan media (medium) untuk menyalurkan signal-signal digital. Media yang digunakan saat ini adalah media kabel dan media udara (teknlogi nirkabel/wireless).
Untuk media kabel, data-data yang akan dikirim akan dirubah menjadi signal yang dapat disalurkan menuju host tujuan. Terdapat dua jenis kabel yang digunakan pada jaringan komputer, yaitu :

  • Copper Cable (kabel tembaga), kabel jenis ini menggunakan bahan tembaga, data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi signal listrik yang memang dapat merambat melalui tembaga. Teknologi ini akan merubah bit 1 menjadi keadaan bertegangan sedangkan bit 0 akan dirubah menjadi keadaan tidak bertegangan.
  • Optical Cable (kabel optik), kabel jenis ini menggunakan bahan optical (kaca), data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi signal cahaya. Teknologi ini akan merubah bit 1 menjadi keadaan ada cahaya sedangkan bit 0 akan dirubah menjadi keadaan tidak ada cahaya.
Kabel tembaga sendiri masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
  • Coaxial Cable
  • Twisted Pair Cable

Coaxial


Kabel Coaxial merupakan kabel tembaga yang menggunakan tegangan listrik untuk membawa data. Kabel jenis ini memiliki sebuah kawat tembaga yang dibungkus dengan serabut-serabut tembaga. Signal listrik akan dikirimkan melalui kawat tembaga sendangkan serabut tembaga yang halus berfungsi sebagai pelindung (shield) sehingga lebih tahan dari gangguan (noise) dan dapat membawa data dalam jumlah besar. Gangguan yang umum terjadi adalah gangguan elektromagnetik maupun interferensi gelombang radio.
Struktur dari kabel coaxial dapat dilihat pada gambar berikut :

Pada awal perkembangan jaringan komputer, kabel coaxial merupakan kabel utama yang digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer. Namun karena harga kabel ini mahal dan instalasi yang sulit, maka saat ini kabel ini tidak lagi digunakan untuk menghubungkan komputer. Kabel coaxial saat ini lebih banyak digunakan pada Ruang Network Operating Center (NOC)  untuk menghubungkan Cable Modem Termination System CMTS dan peralatan-peralatan satelit. Sedangkan untuk menghubungkan komputer saat ini lebih banyak menggunakan kabel Twisted Pair.
Untuk menggunakan kabel ini dibutuhkan konektor BNC seperti terlihat pada gambar berikut :

dengan bentuk  NIC seperti berikut :
Kabel Coaxial dibagi 2 jenis, yaitu :
  • Thicknet Coaxial, kabel ini relatif besar dan mempunyai jarak bentang maksimum 500 meter dan mampu mentransfer data sebesar 10 Mbps. Kabel ini distandarisasi dengan kode 10Base5, 10 merujuk ke 10 Mbps, Base merujuk ke transmisi BaseBand atau transmisi digital, 5 merujuk ke jarak bentang maksimum 500 meter
  • Thinnet Coaxial, kabel ini relatif kecil dan mempunyai jarak bentang maksimum 200 meter dan mampu mentransfer data sebesar 10 Mbps. Kabel ini distandarisasi dengan kode 10Base2

Kabel 10Base5 dan 10Base2 dapat dilihat pada gambar berikut :

Twisted Pair

Kabel twisted pair adalah kabel yang terdiri dari delapan kawat tembaga, dimana kedelapan kawat tersebut dikelompokkan menjadi 4 pasang (pair) dan setiap kawat akan dibelit dengan pasangannya (twisted). Kabel ini menggantikan peran kabel coaxial untuk penggunaan pada jaringan lokal, namun untuk segi jarak, kabel ini masih kalah dibanding dengan kabel coaxial. Kabel twwsted pair hanya memiliki bentang maksimum 100 meter. Jika ingin menghubungkan komputer yang berjarak lebih dari 100 meter, maka dibutuhkan repeater (penguat), yang dapat berbentuk HUB ataupun switch, seperti terlihat pada gambar berikut :


Karena menggunakan signal listrik, maka kabel ini juga rentan terhadap gangguan elektromagnetik maupun frekuensi radio dari luar kabel, seperti halnya pada kabel coaxial. Karena didalam kabel ini terdapat beberapa kawat,  maka kabel twisted pair juga rentan terhadap gangguan antar kawat dalam kabel itu sendiri. Gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh salah satu kawat, dapat mengganggu signal listrik yang ada pada kawat yang lain. Gangguan inilah yang disebut crosstalk. Crosstalk dapat dihindari dengan membuat kabel dengan tingkat belitan yang rapat.
Jumlah belitan pada kabel Twisted Pair akan menentukan ketahanan kabel tersebut terhadap gangguan. Kabel dengan kategori Category 3 (CAT 3) dan CAT 4 hanya memiliki 3 sampai 4 belitan untuk panjang kabel 1 feet. Sedangkan kabel CAT5 memiliki 3 – 4 belitan untuk panjang kabel 1 inchi. Ini membuat kabel Twisted Pair CAT 5 lebih tahan terhadap interferensi. Saat ini telah dipasarkan kabel twisted pair dengan CAT 6 yang tentu memiliki kualitas yang lebih baik.

Kabel Twisted Pair terdiri dari 3 jenis, yaitu :
  • STP (Shielded Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang memiliki pelindung (shield)
  • ScTP (Screened Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang memiliki pelindung untuk setiap kawat.
  • UTP (Unshielded Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang tidak memiliki pelindung (unshielded)
Kabel STP dapat dilihat pada gambar berikut :




Kabel ScTP dapat dilihat pada gambar berikut :
 Kabel UTP dapat dilihat pada gambar berikut :


Unshielded Twisted Pair (UTP)

Karena kabel UTP merupakan kabel dengan harga ekonomis yang lebih baik dibanding STP dan SCTP, maka kabel UTP-lah yang menjadi pilihan untuk membangun jaringan lokal. Instalasi kabel ini juga lebih mudah dan bentuknya yang lebih fleksibel memungkinkan kabel ini mudah diatur penempatannya saat akan dipasang pada jaringan. Namun karena kabel ini tidak memiliki pelindung maka Anda harus memperhatikan faktor gangguan saat akan dipasang. Jangan menempatkan kabel ini bersama-sama dengan kabel listrik (power) untuk catuan, karena medan magnet dari kabel listrik dapat berpengaruh pada kabel UTP. Pilihlah juga kabel UTP dengan belitan yang rapat, untuk meminimalisir gangguan crosstalk. Lakukanlah juga instalasi yang benar dan sesuai standar jika Anda akan memasangkannya dengan konektor. Jenis konektor yang digunakan dengan kabel UTP adalah konektor RJ-45 seperti terlihat pada gambar berikut :



Untuk memasangkan kabel UTP dengan konektor RJ-45 terdapat 2 standarisasi yang diberikan oleh TIA/EIA. Standarisasi ini memberikan panduan kepada kita tentang urutan warna dari masing-masing kawat. Adapun standarisasi itu adalah sebagi berikut :
  • T568A
  • T568B

Urutan warna dari kabel twisted pair tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :


Sumber : CCNA Discovery 1 Course

Dengan menggunakan standarisasi T568A dan T568B dapat dibuat dua jenis konfigurasi kabel twisted pair, yaitu :
  • Straight-through, kabel ini dibuat dengan menggunakan standarisasi yang sama pada kedua ujungnya, misalnya kedua ujungnya menggunakan T568A atau kedua ujungnya menggunakan T568B
  • Cross-over, kabel ini dibuat dengan menggunakan standarisasi yang berbeda pada kedua ujungnya, kabel ini menggunakan T568A pada satu ujungnya dan T568B pada ujung yang lain

Pin-pin pada konektor kabel twisted pair digunakan oleh perangkat jaringan (PC, Switch, HUB, Router) untuk mengirimkan dan menerima signal data. Pada komputer, pin 1 dan 2 digunakan untuk mengirim signal data sedangkan pin 3 dan 6 digunakan untuk menerima signal data. Sedangkan untuk pin 4,5,7 dan 8 tidak digunakan. Untuk jaringan dengan kecepatan 1000 Mbps, barulah kesemua 8 pin akan digunakan untuk menerima dan mengirimkan data.

Penggunaan pin dari setiap konektor pada pengiriman data dapat dilihat pada dua gambar berikut :

Penggunaan kabel Straight untuk menghubungkan Komputer (PC ) dengan Switch
sumber : CCNA Discovery 1 Course



Penggunaan kabel Cross untuk menghubungkan PC dengan PC
sumber : CCNA Discovery 1 Course

Dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menghubungkan perangkat yang sama Anda harus menggunakan kabel cross sedangkan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda Anda harus menggunakan kabel straight.
Secara lengkap penggunaan kabel cross adalah sebagai berikut :
  • PC – PC
  • HUB – HUB
  • Switch – Switch
  • Switch – HUB
  • Router – Router
  • PC – Router

Untuk menghubungkan perangkat yang berbeda, digunakan kabel straight, misalnya untuk menghubungkan :
  • PC – Switch
  • PC – HUB
  • Switch – Router
  • HUB – Router
Seiring perkembangan teknologi, maka saat ini baik komputer maupun perangkat jaringan sudah dilengkapi fitur MDI/MDI-X yang memungkinkan kita bebas menggunakan kabel straight ataupun cross untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut. Bagi perangkat yang belum memiliki fitur MDI/MDI-X maka Anda harus tetap mengikuti aturan pengkabelan seperti di atas.

Anda dapat melihat video berikut yang berisi panduan melakukan instalasi kabel UTP pada konektor RJ-45 (jenis kabel yang dibuat adalah Straight-trough.

 Sedangkan pengujian apakah sebuah kabel tersebut telah terpasang dengan baik, maka dapat digunakan kabel tester seperti pada video berikut :

Chapter 3, Cabling


Jaringan komputer membutuhkan media (medium) untuk menyalurkan signal-signal digital. Media yang digunakan saat ini adalah media kabel dan media udara (teknlogi nirkabel/wireless).
Untuk media kabel, data-data yang akan dikirim akan dirubah menjadi signal yang dapat disalurkan menuju host tujuan. Terdapat dua jenis kabel yang digunakan pada jaringan komputer, yaitu :

  • Copper Cable (kabel tembaga), kabel jenis ini menggunakan bahan tembaga, data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi signal listrik yang memang dapat merambat melalui tembaga. Teknologi ini akan merubah bit 1 menjadi keadaan bertegangan sedangkan bit 0 akan dirubah menjadi keadaan tidak bertegangan.
  • Optical Cable (kabel optik), kabel jenis ini menggunakan bahan optical (kaca), data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi signal cahaya. Teknologi ini akan merubah bit 1 menjadi keadaan ada cahaya sedangkan bit 0 akan dirubah menjadi keadaan tidak ada cahaya.
Kabel tembaga sendiri masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
  • Coaxial Cable
  • Twisted Pair Cable

Coaxial


Kabel Coaxial merupakan kabel tembaga yang menggunakan tegangan listrik untuk membawa data. Kabel jenis ini memiliki sebuah kawat tembaga yang dibungkus dengan serabut-serabut tembaga. Signal listrik akan dikirimkan melalui kawat tembaga sendangkan serabut tembaga yang halus berfungsi sebagai pelindung (shield) sehingga lebih tahan dari gangguan (noise) dan dapat membawa data dalam jumlah besar. Gangguan yang umum terjadi adalah gangguan elektromagnetik maupun interferensi gelombang radio.
Struktur dari kabel coaxial dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.cabletypes.info/wp-content/uploads/Coaxial-cable-3.jpg
http://media.techtarget.com/WhatIs/images/coaxla.gif

Pada awal perkembangan jaringan komputer, kabel coaxial merupakan kabel utama yang digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer. Namun karena harga kabel ini mahal dan instalasi yang sulit, maka saat ini kabel ini tidak lagi digunakan untuk menghubungkan komputer. Kabel coaxial saat ini lebih banyak digunakan pada Ruang Network Operating Center (NOC)  untuk menghubungkan Cable Modem Termination System CMTS dan peralatan-peralatan satelit. Sedangkan untuk menghubungkan komputer saat ini lebih banyak menggunakan kabel Twisted Pair.
Untuk menggunakan kabel ini dibutuhkan konektor BNC seperti terlihat pada gambar berikut :
http://www.katstar.com/store/sc_images/products/cable/03183.jpg
dengan bentuk  NIC seperti berikut :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9e/Network_card.jpg/200px-Network_card.jpg
Kabel Coaxial dibagi 2 jenis, yaitu :
  • Thicknet Coaxial, kabel ini relatif besar dan mempunyai jarak bentang maksimum 500 meter dan mampu mentransfer data sebesar 10 Mbps. Kabel ini distandarisasi dengan kode 10Base5, 10 merujuk ke 10 Mbps, Base merujuk ke transmisi BaseBand atau transmisi digital, 5 merujuk ke jarak bentang maksimum 500 meter
  • Thinnet Coaxial, kabel ini relatif kecil dan mempunyai jarak bentang maksimum 200 meter dan mampu mentransfer data sebesar 10 Mbps. Kabel ini distandarisasi dengan kode 10Base2

Kabel 10Base5 dan 10Base2 dapat dilihat pada gambar berikut :
http://learn-networking.com/wp-content/uploads/2008/01/thicknet-thinnet.jpg

Twisted Pair

Kabel twisted pair adalah kabel yang terdiri dari delapan kawat tembaga, dimana kedelapan kawat tersebut dikelompokkan menjadi 4 pasang (pair) dan setiap kawat akan dibelit dengan pasangannya (twisted). Kabel ini menggantikan peran kabel coaxial untuk penggunaan pada jaringan lokal, namun untuk segi jarak, kabel ini masih kalah dibanding dengan kabel coaxial. Kabel twwsted pair hanya memiliki bentang maksimum 100 meter. Jika ingin menghubungkan komputer yang berjarak lebih dari 100 meter, maka dibutuhkan repeater (penguat), yang dapat berbentuk HUB ataupun switch, seperti terlihat pada gambar berikut :


Karena menggunakan signal listrik, maka kabel ini juga rentan terhadap gangguan elektromagnetik maupun frekuensi radio dari luar kabel, seperti halnya pada kabel coaxial. Karena didalam kabel ini terdapat beberapa kawat,  maka kabel twisted pair juga rentan terhadap gangguan antar kawat dalam kabel itu sendiri. Gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh salah satu kawat, dapat mengganggu signal listrik yang ada pada kawat yang lain. Gangguan inilah yang disebut crosstalk. Crosstalk dapat dihindari dengan membuat kabel dengan tingkat belitan yang rapat.
Jumlah belitan pada kabel Twisted Pair akan menentukan ketahanan kabel tersebut terhadap gangguan. Kabel dengan kategori Category 3 (CAT 3) dan CAT 4 hanya memiliki 3 sampai 4 belitan untuk panjang kabel 1 feet. Sedangkan kabel CAT5 memiliki 3 – 4 belitan untuk panjang kabel 1 inchi. Ini membuat kabel Twisted Pair CAT 5 lebih tahan terhadap interferensi. Saat ini telah dipasarkan kabel twisted pair dengan CAT 6 yang tentu memiliki kualitas yang lebih baik.

Kabel Twisted Pair terdiri dari 3 jenis, yaitu :
  • STP (Shielded Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang memiliki pelindung (shield)
  • ScTP (Screened Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang memiliki pelindung untuk setiap kawat.
  • UTP (Unshielded Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang tidak memiliki pelindung (unshielded)
Kabel STP dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.lextec.com/images/bk_cat5estp.jpg

Kabel ScTP dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.siemon.com/us/standards/images/13-02_over_figure3.jpg

Kabel UTP dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.systelcanada.net/productPictures/197_4-Pair-24AWG-CAT5E-UTP-Cable.jpg

Unshielded Twisted Pair (UTP)

Karena kabel UTP merupakan kabel dengan harga ekonomis yang lebih baik dibanding STP dan SCTP, maka kabel UTP-lah yang menjadi pilihan untuk membangun jaringan lokal. Instalasi kabel ini juga lebih mudah dan bentuknya yang lebih fleksibel memungkinkan kabel ini mudah diatur penempatannya saat akan dipasang pada jaringan. Namun karena kabel ini tidak memiliki pelindung maka Anda harus memperhatikan faktor gangguan saat akan dipasang. Jangan menempatkan kabel ini bersama-sama dengan kabel listrik (power) untuk catuan, karena medan magnet dari kabel listrik dapat berpengaruh pada kabel UTP. Pilihlah juga kabel UTP dengan belitan yang rapat, untuk meminimalisir gangguan crosstalk. Lakukanlah juga instalasi yang benar dan sesuai standar jika Anda akan memasangkannya dengan konektor. Jenis konektor yang digunakan dengan kabel UTP adalah konektor RJ-45 seperti terlihat pada gambar berikut :



Untuk memasangkan kabel UTP dengan konektor RJ-45 terdapat 2 standarisasi yang diberikan oleh TIA/EIA. Standarisasi ini memberikan panduan kepada kita tentang urutan warna dari masing-masing kawat. Adapun standarisasi itu adalah sebagi berikut :
  • T568A
  • T568B

Urutan warna dari kabel twisted pair tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :


Sumber : CCNA Discovery 1 Course

Dengan menggunakan standarisasi T568A dan T568B dapat dibuat dua jenis konfigurasi kabel twisted pair, yaitu :
  • Straight-through, kabel ini dibuat dengan menggunakan standarisasi yang sama pada kedua ujungnya, misalnya kedua ujungnya menggunakan T568A atau kedua ujungnya menggunakan T568B
  • Cross-over, kabel ini dibuat dengan menggunakan standarisasi yang berbeda pada kedua ujungnya, kabel ini menggunakan T568A pada satu ujungnya dan T568B pada ujung yang lain

Pin-pin pada konektor kabel twisted pair digunakan oleh perangkat jaringan (PC, Switch, HUB, Router) untuk mengirimkan dan menerima signal data. Pada komputer, pin 1 dan 2 digunakan untuk mengirim signal data sedangkan pin 3 dan 6 digunakan untuk menerima signal data. Sedangkan untuk pin 4,5,7 dan 8 tidak digunakan. Untuk jaringan dengan kecepatan 1000 Mbps, barulah kesemua 8 pin akan digunakan untuk menerima dan mengirimkan data.

Penggunaan pin dari setiap konektor pada pengiriman data dapat dilihat pada dua gambar berikut :

Penggunaan kabel Straight untuk menghubungkan Komputer (PC ) dengan Switch
sumber : CCNA Discovery 1 Course



Penggunaan kabel Cross untuk menghubungkan PC dengan PC
sumber : CCNA Discovery 1 Course

Dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menghubungkan perangkat yang sama Anda harus menggunakan kabel cross sedangkan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda Anda harus menggunakan kabel straight.
Secara lengkap penggunaan kabel cross adalah sebagai berikut :
  • PC – PC
  • HUB – HUB
  • Switch – Switch
  • Switch – HUB
  • Router – Router
  • PC – Router

Untuk menghubungkan perangkat yang berbeda, digunakan kabel straight, misalnya untuk menghubungkan :
  • PC – Switch
  • PC – HUB
  • Switch – Router
  • HUB – Router
Seiring perkembangan teknologi, maka saat ini baik komputer maupun perangkat jaringan sudah dilengkapi fitur MDI/MDI-X yang memungkinkan kita bebas menggunakan kabel straight ataupun cross untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut. Bagi perangkat yang belum memiliki fitur MDI/MDI-X maka Anda harus tetap mengikuti aturan pengkabelan seperti di atas.

Anda dapat melihat video berikut yang berisi panduan melakukan instalasi kabel UTP pada konektor RJ-45 (jenis kabel yang dibuat adalah Straight-trough.



Sedangkan pengujian apakah sebuah kabel tersebut telah terpasang dengan baik, maka dapat digunakan kabel tester seperti pada video berikut :




Pengujian kabel juga dapat dilakukan dengan pengujian bandwidth maksimum maupun pengaruh crosstalk. Namun pengujian lanjutan ini memburuhkan alat pengujian yang relatif mahal.

Fiber Optic

Kabel serat optik (fiber optic) menggunakan bahan kaca atau plastik untuk mengirimkan data. Data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi cahaya. Karena menggunakan cahaya maka kabel ini tidak akan mengalamai gangguan elektronmagnetik, radio frekuensi maupun gangguan crosstalk. Ini memungkinkan kabel serat optik digunakan untuk mengirimkan data dalam jumlah yang besar tanpa takut dengan terjadinya gangguan kerusakan data. Kabel ini juga dapat menghubungkan host dengan jarak hingga ribuan kilometer. Karena dapat mengirimkan data dengan jumlah yang besar dan dengan jarak yang jauh, maka kabel ini digunakan untuk menghubungkan jaringan antar kota, antar pulau maupun antar benua. Seiring harganya yang saat ini mulai murah, maka kabel ini mulai digunakan dalam jaringan lokal skala enterprise, misalnya jaringan dalam sebuah kampus atau kantor yang luas.
Sebuah rangkaian kabel serat optik terdiri dari dua bagian kabel yang terpisah, satu buah kabel digunakan untuk mengirimkan data dan kabel lainnya digunakan untuk menerima data, seperti pada gambar berikut :

Chapter 3, Cabling


Jaringan komputer membutuhkan media (medium) untuk menyalurkan signal-signal digital. Media yang digunakan saat ini adalah media kabel dan media udara (teknlogi nirkabel/wireless).
Untuk media kabel, data-data yang akan dikirim akan dirubah menjadi signal yang dapat disalurkan menuju host tujuan. Terdapat dua jenis kabel yang digunakan pada jaringan komputer, yaitu :

  • Copper Cable (kabel tembaga), kabel jenis ini menggunakan bahan tembaga, data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi signal listrik yang memang dapat merambat melalui tembaga. Teknologi ini akan merubah bit 1 menjadi keadaan bertegangan sedangkan bit 0 akan dirubah menjadi keadaan tidak bertegangan.
  • Optical Cable (kabel optik), kabel jenis ini menggunakan bahan optical (kaca), data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi signal cahaya. Teknologi ini akan merubah bit 1 menjadi keadaan ada cahaya sedangkan bit 0 akan dirubah menjadi keadaan tidak ada cahaya.
Kabel tembaga sendiri masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
  • Coaxial Cable
  • Twisted Pair Cable

Coaxial


Kabel Coaxial merupakan kabel tembaga yang menggunakan tegangan listrik untuk membawa data. Kabel jenis ini memiliki sebuah kawat tembaga yang dibungkus dengan serabut-serabut tembaga. Signal listrik akan dikirimkan melalui kawat tembaga sendangkan serabut tembaga yang halus berfungsi sebagai pelindung (shield) sehingga lebih tahan dari gangguan (noise) dan dapat membawa data dalam jumlah besar. Gangguan yang umum terjadi adalah gangguan elektromagnetik maupun interferensi gelombang radio.
Struktur dari kabel coaxial dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.cabletypes.info/wp-content/uploads/Coaxial-cable-3.jpg
http://media.techtarget.com/WhatIs/images/coaxla.gif

Pada awal perkembangan jaringan komputer, kabel coaxial merupakan kabel utama yang digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer. Namun karena harga kabel ini mahal dan instalasi yang sulit, maka saat ini kabel ini tidak lagi digunakan untuk menghubungkan komputer. Kabel coaxial saat ini lebih banyak digunakan pada Ruang Network Operating Center (NOC)  untuk menghubungkan Cable Modem Termination System CMTS dan peralatan-peralatan satelit. Sedangkan untuk menghubungkan komputer saat ini lebih banyak menggunakan kabel Twisted Pair.
Untuk menggunakan kabel ini dibutuhkan konektor BNC seperti terlihat pada gambar berikut :
http://www.katstar.com/store/sc_images/products/cable/03183.jpg
dengan bentuk  NIC seperti berikut :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9e/Network_card.jpg/200px-Network_card.jpg
Kabel Coaxial dibagi 2 jenis, yaitu :
  • Thicknet Coaxial, kabel ini relatif besar dan mempunyai jarak bentang maksimum 500 meter dan mampu mentransfer data sebesar 10 Mbps. Kabel ini distandarisasi dengan kode 10Base5, 10 merujuk ke 10 Mbps, Base merujuk ke transmisi BaseBand atau transmisi digital, 5 merujuk ke jarak bentang maksimum 500 meter
  • Thinnet Coaxial, kabel ini relatif kecil dan mempunyai jarak bentang maksimum 200 meter dan mampu mentransfer data sebesar 10 Mbps. Kabel ini distandarisasi dengan kode 10Base2

Kabel 10Base5 dan 10Base2 dapat dilihat pada gambar berikut :
http://learn-networking.com/wp-content/uploads/2008/01/thicknet-thinnet.jpg

Twisted Pair

Kabel twisted pair adalah kabel yang terdiri dari delapan kawat tembaga, dimana kedelapan kawat tersebut dikelompokkan menjadi 4 pasang (pair) dan setiap kawat akan dibelit dengan pasangannya (twisted). Kabel ini menggantikan peran kabel coaxial untuk penggunaan pada jaringan lokal, namun untuk segi jarak, kabel ini masih kalah dibanding dengan kabel coaxial. Kabel twwsted pair hanya memiliki bentang maksimum 100 meter. Jika ingin menghubungkan komputer yang berjarak lebih dari 100 meter, maka dibutuhkan repeater (penguat), yang dapat berbentuk HUB ataupun switch, seperti terlihat pada gambar berikut :


Karena menggunakan signal listrik, maka kabel ini juga rentan terhadap gangguan elektromagnetik maupun frekuensi radio dari luar kabel, seperti halnya pada kabel coaxial. Karena didalam kabel ini terdapat beberapa kawat,  maka kabel twisted pair juga rentan terhadap gangguan antar kawat dalam kabel itu sendiri. Gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh salah satu kawat, dapat mengganggu signal listrik yang ada pada kawat yang lain. Gangguan inilah yang disebut crosstalk. Crosstalk dapat dihindari dengan membuat kabel dengan tingkat belitan yang rapat.
Jumlah belitan pada kabel Twisted Pair akan menentukan ketahanan kabel tersebut terhadap gangguan. Kabel dengan kategori Category 3 (CAT 3) dan CAT 4 hanya memiliki 3 sampai 4 belitan untuk panjang kabel 1 feet. Sedangkan kabel CAT5 memiliki 3 – 4 belitan untuk panjang kabel 1 inchi. Ini membuat kabel Twisted Pair CAT 5 lebih tahan terhadap interferensi. Saat ini telah dipasarkan kabel twisted pair dengan CAT 6 yang tentu memiliki kualitas yang lebih baik.

Kabel Twisted Pair terdiri dari 3 jenis, yaitu :
  • STP (Shielded Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang memiliki pelindung (shield)
  • ScTP (Screened Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang memiliki pelindung untuk setiap kawat.
  • UTP (Unshielded Twisted Pair), adalah kabel Twisted Pair yang tidak memiliki pelindung (unshielded)
Kabel STP dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.lextec.com/images/bk_cat5estp.jpg

Kabel ScTP dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.siemon.com/us/standards/images/13-02_over_figure3.jpg

Kabel UTP dapat dilihat pada gambar berikut :
http://www.systelcanada.net/productPictures/197_4-Pair-24AWG-CAT5E-UTP-Cable.jpg

Unshielded Twisted Pair (UTP)

Karena kabel UTP merupakan kabel dengan harga ekonomis yang lebih baik dibanding STP dan SCTP, maka kabel UTP-lah yang menjadi pilihan untuk membangun jaringan lokal. Instalasi kabel ini juga lebih mudah dan bentuknya yang lebih fleksibel memungkinkan kabel ini mudah diatur penempatannya saat akan dipasang pada jaringan. Namun karena kabel ini tidak memiliki pelindung maka Anda harus memperhatikan faktor gangguan saat akan dipasang. Jangan menempatkan kabel ini bersama-sama dengan kabel listrik (power) untuk catuan, karena medan magnet dari kabel listrik dapat berpengaruh pada kabel UTP. Pilihlah juga kabel UTP dengan belitan yang rapat, untuk meminimalisir gangguan crosstalk. Lakukanlah juga instalasi yang benar dan sesuai standar jika Anda akan memasangkannya dengan konektor. Jenis konektor yang digunakan dengan kabel UTP adalah konektor RJ-45 seperti terlihat pada gambar berikut :



Untuk memasangkan kabel UTP dengan konektor RJ-45 terdapat 2 standarisasi yang diberikan oleh TIA/EIA. Standarisasi ini memberikan panduan kepada kita tentang urutan warna dari masing-masing kawat. Adapun standarisasi itu adalah sebagi berikut :
  • T568A
  • T568B

Urutan warna dari kabel twisted pair tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :


Sumber : CCNA Discovery 1 Course

Dengan menggunakan standarisasi T568A dan T568B dapat dibuat dua jenis konfigurasi kabel twisted pair, yaitu :
  • Straight-through, kabel ini dibuat dengan menggunakan standarisasi yang sama pada kedua ujungnya, misalnya kedua ujungnya menggunakan T568A atau kedua ujungnya menggunakan T568B
  • Cross-over, kabel ini dibuat dengan menggunakan standarisasi yang berbeda pada kedua ujungnya, kabel ini menggunakan T568A pada satu ujungnya dan T568B pada ujung yang lain

Pin-pin pada konektor kabel twisted pair digunakan oleh perangkat jaringan (PC, Switch, HUB, Router) untuk mengirimkan dan menerima signal data. Pada komputer, pin 1 dan 2 digunakan untuk mengirim signal data sedangkan pin 3 dan 6 digunakan untuk menerima signal data. Sedangkan untuk pin 4,5,7 dan 8 tidak digunakan. Untuk jaringan dengan kecepatan 1000 Mbps, barulah kesemua 8 pin akan digunakan untuk menerima dan mengirimkan data.

Penggunaan pin dari setiap konektor pada pengiriman data dapat dilihat pada dua gambar berikut :

Penggunaan kabel Straight untuk menghubungkan Komputer (PC ) dengan Switch
sumber : CCNA Discovery 1 Course



Penggunaan kabel Cross untuk menghubungkan PC dengan PC
sumber : CCNA Discovery 1 Course

Dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menghubungkan perangkat yang sama Anda harus menggunakan kabel cross sedangkan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda Anda harus menggunakan kabel straight.
Secara lengkap penggunaan kabel cross adalah sebagai berikut :
  • PC – PC
  • HUB – HUB
  • Switch – Switch
  • Switch – HUB
  • Router – Router
  • PC – Router

Untuk menghubungkan perangkat yang berbeda, digunakan kabel straight, misalnya untuk menghubungkan :
  • PC – Switch
  • PC – HUB
  • Switch – Router
  • HUB – Router
Seiring perkembangan teknologi, maka saat ini baik komputer maupun perangkat jaringan sudah dilengkapi fitur MDI/MDI-X yang memungkinkan kita bebas menggunakan kabel straight ataupun cross untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut. Bagi perangkat yang belum memiliki fitur MDI/MDI-X maka Anda harus tetap mengikuti aturan pengkabelan seperti di atas.

Anda dapat melihat video berikut yang berisi panduan melakukan instalasi kabel UTP pada konektor RJ-45 (jenis kabel yang dibuat adalah Straight-trough.



Sedangkan pengujian apakah sebuah kabel tersebut telah terpasang dengan baik, maka dapat digunakan kabel tester seperti pada video berikut :




Pengujian kabel juga dapat dilakukan dengan pengujian bandwidth maksimum maupun pengaruh crosstalk. Namun pengujian lanjutan ini memburuhkan alat pengujian yang relatif mahal.

Fiber Optic

Kabel serat optik (fiber optic) menggunakan bahan kaca atau plastik untuk mengirimkan data. Data yang akan dikirimkan akan dirubah menjadi cahaya. Karena menggunakan cahaya maka kabel ini tidak akan mengalamai gangguan elektronmagnetik, radio frekuensi maupun gangguan crosstalk. Ini memungkinkan kabel serat optik digunakan untuk mengirimkan data dalam jumlah yang besar tanpa takut dengan terjadinya gangguan kerusakan data. Kabel ini juga dapat menghubungkan host dengan jarak hingga ribuan kilometer. Karena dapat mengirimkan data dengan jumlah yang besar dan dengan jarak yang jauh, maka kabel ini digunakan untuk menghubungkan jaringan antar kota, antar pulau maupun antar benua. Seiring harganya yang saat ini mulai murah, maka kabel ini mulai digunakan dalam jaringan lokal skala enterprise, misalnya jaringan dalam sebuah kampus atau kantor yang luas.
Sebuah rangkaian kabel serat optik terdiri dari dua bagian kabel yang terpisah, satu buah kabel digunakan untuk mengirimkan data dan kabel lainnya digunakan untuk menerima data, seperti pada gambar berikut :
http://rocky.digikey.com/weblib/Amp/Web%20Photo/New%20Photos/FIG%203%20FIBER%20OPTIC%20CABLE%20ASSEMBLIES.jpg


Sedangkan struktur dari kabel fiber optik dapat dilihat pada gambar berikut :


Sumber : CCNA Discovery 1 Course
Sedangkan kabel serat optik terdiri dari 2 jenis, yaitu :
  • Multimode, Kabel jenis ini dapat mengirimkan beberapa signal cahaya sekaligus, dan setiap signal cahaya akan membawa data yang berbeda-beda. Signal cahaya tersebut dihasilkan oleh LED. Kabel ini lebih murah dan dapat mencapai jarak 2000 m (teknologi selalu berusaha meningkatkan jarak maksimum sebuah kabel).
  • Single mode,Kabel ini hanya mengirimkan satu buah cahaya yang dihasilkan oleh laser LED yang lebih mahal dari LED konvensional.  Kabel ini juga mempunyai tingkat kehilangan cahaya yang kecil dan jarak bentangnya bisa mancapai 3000 m. Ukuran core kabel ini lebih kecil bila dibandingkan dengan multimode.


Sumber : CCNA Discovery 1 Course


Sumber : CCNA Discovery 1 Course

Untuk jenis konektor kabel fiber, dapat Anda lihat pada gambar berikut :



Tidak seperti kabel coaxial maupun kabel twisted pair yang instalasinya relatif mudah, maka kabel fiber optiik memerlukan pelatihan khusus untuk instalasi dan pengujian.

Kabel Fiber juga membutuhkan Switch atau Router khusus, yang tentunya memiliki interface khusus untuk konektor kabel fiber. Implementasinya pada Switch dapat Anda lihat pada gambar berikut :





oo000 End of Chapter 000oo


Category Article
Bagikan Artikel ini ke teman Anda...!!!

What's on Your Mind...

Silahkan Berkomentar dengan sopan, hindari kata-kata kotor, sara dan spam.
Semoga Bermanfaat.

Powered by Blogger.