Tujuan Mengobati Hipertensi Lebih Dini

Tujuan Mengobati Hipertensi Lebih Dini - WALAUPUN hipertensi adalah penyakit yang tak menunjukkan gejala yang signifikan, ada baiknya Anda tidak menunggu hingga harus mengobatinya.

Itulah yang dikemukakan Prof DR Dr Suhardjono dari divisi ginjal-hipertensi Dep Penyakit Dalam FKUI-RSCM dalan acara Journalist Class yang digelar oleh Pfizer Indonesia Rabu, 9 Mei 2012.

Ia mencontohkan Franklin D Roosevelt Presiden AS ke-32 yang mengalami hipertensi tanpa gejala. Oleh dokter, ia hanya dianjurkan untuk beristirahat dan diet rendah lemak, tapi nyatanya tekanan darah sang presiden tetap meningkat. Roosevelt pun akhirnya meninggal pada 12 April 1945 di usia 63 tahun karena stroke.

"Ada mitos, jika minum obat hipertensi dan tekanan darah sudah normal, tak perlu minum obat lagi. Faktanya tekanan darah itu turun karena obat. Bila obat dihentikan, tekanan darah akan meningkat lagi. Oleh karena itu, hipertensi tak dapat diobati, tapi bisa dikendalikan," jelas Prof Suhandjono. Ia melanjutkan, hipertensi adalah kumpulan dari penyakit (sindrom). Maka itu, ia merekomendasikan penatalaksanaa hipertensi yang meliputi:

a. Mengubah gaya hidup atau lifestyle modification
Hal ini bisa dilakukan dengan berhenti merokok, rutin memeriksakan diri ke dokter, mengurangi garam, olahraga teratur, konsumsi makanan sehat (sayur dan buah), relaksasi, meditasi, menjaga berat badan, serta mengurangi alkohol.

b. Minum obat antihipertensi
Prof Suhardjono mengemukakan semakin lama semakin banyak jenis obat hipertensi dan efektivitasnya makin besar tapi efek samping makin sedikit. Ia menyebutkan obat hipertensi yang ideal haruslah efektif, efek samping minimal, sekali sehari, dan efeknya gradual.

Contohnya Amlodipine yang merupakan obat generasi kedua antagonis kalsium dengan masa kerja panjang, mempunyai waktu paruh 35-48 jam dan dosis nyaman sekali sehari. "Tujuan pengobatan hipertensi adalah mencegah kerusakan organ tubuh," tandasnya. (Pri/OL-06)


Category Article
Bagikan Artikel ini ke teman Anda...!!!

What's on Your Mind...

Silahkan Berkomentar dengan sopan, hindari kata-kata kotor, sara dan spam.
Semoga Bermanfaat.

Powered by Blogger.