Saya Malas Maka Saya Sukses!

malas

Hm… Anda mungkin heran membaca judul tulisan ini. Kok kontradiktif banget, ya? Masa sih, orang malas bisa sukses?
Saya pun awalnya berpikir demikian. Tapi beberapa waktu lalu, saya membaca tulisan berjudul “Orang Sukses Itu Pemalas” dan “Malas itu jurus ampuh jadi Entrepreneur”. Keduanya menjelaskan dengan argumen yang sangat logis bahwa sukses bisa berawal dari sifat malas.
Waduh! Kok makin aneh saja!”
Hehehe…. Memang kedengarannya aneh dan bikin bingung. Tapi jangan salah sangka! Malas yang dimaksud bukan malas berusaha. Kalau malas berusaha sih, bagaimana mungkin kita bisa sukses? Bukankah kesuksesan hanya bisa diraih bila kita mau berusaha, bekerja keras dan pantang menyerah?
“Betul. Jadi malas seperti apa yang bisa membuat kita sukses?”
Saya coba jelaskan berdasarkan beberapa pengalaman pribadi, ya.

1. Saya termasuk orang yang sangat malas diperintah orang lain. Saya juga paling malas jika melakukan pekerjaan yang idenya berasal dari orang lain. Maka selama 7 tahun jadi karyawan,  saya merasa sangat tidak bahagia. Walau gaji sangat besar, fasilitas sangat mewah, semua itu tak berhasil mengurangi kegelisahan dan stress yang saya alami.
Sifat malas seperti ini mendorong saya untuk segera berhenti jadi pekerja kantoran. Alhamdulillah sudah terwujud sejak Maret 2007 lalu :)

2. Saya orangnya sudah kecanduan internet. Kalau sudah di depan komputer, saya maunya online terus dan malas mengerjakan pekerjaan lain. Bagi kebanyakan orang, kecanduan seperti ini memang merugikan, membuat banyak waktu terbuang sia-sia. Tapi bagi saya, sifat malas seperti ini justru menjadi salah satu alasan untuk mendirikan Sekolah-Menulis Online atau SMO (kini berubah menjadi Writers Academy). Adanya SMO memungkinkan saya mengajar menulis tanpa harus beranjak dari depan komputer.

3. Sejak dulu, saya sangat malas bekerja di bidang apa saja dunia penulisan. Saya sendiri tidak tahu sebabnya. Sepertinya sudah bawaan dari lahir, hehehe…. :)
malasPokoknya saya tak pernah tertarik untuk bekerja di bidang apapun, kecuali yang berhubungan dengan dunia penulisan. Kalau ada tawaran pekerjaan di bidang selain penulisan, maka kalimat pertama yang saya ucapkan adalah, “Malas ah! Gak minat!”
Kemalasan seperti ini mendorong saya untuk fokus dan konsisten di bidang penulisan.
Selama ini, banyak teman yang kagum pada sikap konsisten dan fokus saya tersebut. Mereka mungkin berpikir, “Kok bisa? Bagaimana caranya? Apa rahasianya?”
Sekarang saya bocorkan rahasia tersebut, ya:
Sejujurnya, hal itu bisa terjadi karena saya seorang pemalas! Saya malas melakukan pekerjaan apapun selain yang berkaitan dengan menulis.
* * *
Sudah jelas kan, masalahnya?
Malas yang bisa membawa kita ke gerbang sukses bukanlah “malas berusaha”, melainkan “malas menghadapi situasi tertentu”.
Ada orang yang malas antri di bank, maka dia membuat mesin ATM.
Ada orang yang antri di mesin ATM pun malas. Maka dia membuat internet banking.
Ada orang yang malas bertransaksi internet banking lewat komputer. Maka dia membuat mobile banking.
Demikian seterusnya.
Malas menghadapi situasi tertentu bukan hanya bisa membawa kita ke gerbang sukses. Rasa malas seperti ini pun telah melahirkan berbagai macam INOVASI TEKNOLOGI di muka bumi ini!
Boleh dikatakan, semua inovasi teknologi dari masa ke masa, dari zaman ke zaman, berawal dari rasa malas manusia untuk menghadapi situasi tertentu.
* * *
Nah, kalau selama ini Anda termasuk orang yang punya sifat malas ketika menghadapi situasi tertentu, jangan anggap itu sebagai keburukan. Justru, itu adalah pertanda bahwa Anda dituntut untuk SEGERA bekerja keras, agar suatu saat nanti terhindar dari situasi tersebut.
Katakanlah ada orang yang malas punya status sebagai penulis pemula. Dia malas karena tulisannya masih ditolak di sana sini, bahkan tidak dipandang sebelah mata pun oleh para penulis senior. Dia malas menghadiri pelatihan penulisan, karena dia merasa lebih bersemangat bila diri dirinyalah yang jadi pembicara.
Perasaan malas seperti ini tentu sangat bagus bila kita menjadikannya sebagai motivasi untuk berusaha, bekerja keras, pantang menyerah, agar suatu saat nanti kita pun menjadi penulis sukses.
Tapi rasa malas tersebut akan sangat tidak bagus bila kita menyalahkan keadaan, iri dan dengki pada para penulis senior. Hidup kita akan jadi mandeg, begitu-begitu saja. Sedangkan para penulis terkenal yang membuat kita iri dengki tersebut, justru makin hari makin sukses dan bahagia hidupnya.
Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!
Terimakasih Pak Jonru .


Category Article
Bagikan Artikel ini ke teman Anda...!!!

What's on Your Mind...

Silahkan Berkomentar dengan sopan, hindari kata-kata kotor, sara dan spam.
Semoga Bermanfaat.

Powered by Blogger.